Sabtu, 02 Oktober 2010

REVIEW GUITAR Darieos Norman X3 Series

BODY AND FINISHING
gitar X3 ini terinspirasi oleh J5, baik bentuk body maupun headstocknya. Namun ada beberapa perbedaan, seperti pickguard X3 yang menggunakan bahan Diamond Plate, atau kalau dalam bahasa otomotif/mesin sering disebut bordes. Buat yang gak tau, bordes adalah sejenis plat besi yang biasa digunakan di lantai-lantai bis. Pickguard ini membantu membuat sound gitar ini agak twangy. Headstocknya juga dibuat lebih pendek dari gitar Fender J5. Dengan finishing yang berwarna hitam, X3 terlihat gagah dan cocok untuk memainkan musik keras. Bahan untuk body sendiri adalah bahan dari kayu asli Indonesia. Bahan ini juga digunakan untuk X1, dan X2. Sound yang dihasilkan lumayan jernih. Hal ini bisa dirasakan ketika memainkan gitar ini tanpa dicolok ke ampli. Suara yang keluar terdengar jelas, dan jernih. Necknya terbuat bahan maple. Freatboardnya dari rosewood. Satu yang berbeda dari gitar-gitar ‘seri’ X sebelumnya, gitar X3 ini memiliki neck yang agak lebar. Ketika memintanya pada mas Ndary, saya gak berpikir apa-apa, kecuali bahwa saya menganggap neck yang besar sebagai tantangan. (hehe). Bobot gitar ini juga lumayan ringan, Lebih ringan dari X1, tapi sedikit lebih berat daripada X2. Berjingkrak-jingkrak di panggung bukan hal sulit ketika menggunakan gitar ini.


FEATURES
X3 memiliki sebuah toggle 3-way toggle switch, 2 buah humbucker, 2 buah switch kecil untuk coil split, sebuah volume knob, sebuah tone knob, dan sebuah Killswitch. Humbucker yang dipakai terdiri dari sebuah Seymour Duncan SH 6 untuk bridge position, dan Kramer Quadrail untuk neck position. Dengan wiring yang unik (sesuai tradisi gitar Darieos seri Norman X, hehe), membuat gitar ini mampu menghasilkan suara single coil karena kedua humbucker ini memiliki fasilitas coil split melalui 2 switch kecil yang berada di dekat volume knob.. Kalo saya gak salah hitung, total ada 8 sound untuk gitar ini, yaitu:

    POSITION:
  • Neck H: toggle switch UP-neck coil split OFF
  • Neck S: toggle switch up-neck coil split ON
  • Neck H-Bridge H: toggle switch MIDDLE-neck coil split OFF-bridge coil split OFF
  • Neck S-Bridge H: toggle switch MIDDLE-neck coil split ON-bridge coil split OFF
  • Neck H-Bridge S: toggle switch MIDDLE-neck coil split OFF-bridge coil split ON
  • Neck S-Bridge S: toggle switch MIDDLE-neck coil split ON-bridge coil split ON
  • Bridge H: toggle switch DOWN-bridge coil split OFF
  • Bridge S: toggle switch DOWN-bridge coil split ON
Ket: H= Humbucker
S= Single

Dengan pilihan sound sebanyak ini, gitar ini mampu digunakan untuk berbagai aliran musik mulai dari classic rock, metal, pop, bahkan jazz.


Killswitch
Killswitch adalah sebuah toggle switch yang berguna sebagai tombol ON/OFF. Fungsinya hampir sama dengan tombol killswitch yang ada pada turntable (that’s why I name it killswitch). Dengan tombol ini saya mampu memainkan teknik toggle switch yang dipopulerkan Tom Morello.


SOUND AND PLAYABLITY
Delapan sound dalam sebuah gitar konvensional adalah termasuk hal yang ‘menggembirakan’ bagi seorang gitaris. Kedelapan sound ini memiliki ciri sendiri-sendiri yang berguna untuk musik yang berbeda-beda. Untuk musik yang super keras dan agressif, sound yang paling cocok adalah sound POSITION 7
Untuk main funk, kita bisa pake POSITION 2.




KESIMPULAN
Gitar ini bisa dipakai untuk memainkan musik apa aja, terutama karena kehandalan soundnya, dan juga dari penampilannya yang unik. Garang namun elegan. dengan desain tampilan gitar ini dibandingkan dengan seri Norman X sebelumnya. Namun jika telah terbiasa, gitar ini bisa jadi sebuah senjata yang sangat mematikan!!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

plis koment demi berkembangnya blog ini